Saturday, January 19, 2019

Indahnya Berbagi Semangat Kebaikan (Part 1)

Tak dapat dipungkiri, bahwa semangat dalam diri merupakan hal yang wajib dijaga dalam aktivitas sehari-hari. Tanpa adanya semangat dalam diri seseorang, semua yang dilakukan terasa sia-sia, percuma, dan gatau lagi harus gimana. Alhasil muncul suasana gabut yang mana dihasilkan dari pekerjaan seseorang yang tidak diiringi oleh semangat. Adakalanya, sesuatu yang dinamakan "semangat" perlu di charge setiap harinya. Dengan apa? tentu tiap orang punya cara nya masing-masing walaupun gua terkadang bingung apa yang harus gua lakukan disaat gua gabut. Beberapa orang terdekat gua pun bilang bahwa semangat dalam diri berkaitan dengan ibadah yang kita lakukan kepada Allah Swt. Istilah nya Ruhiyah kita perlu dijaga betul setiap harinya. 

Guru ngaji gua di deket rumah pernah bilang bahwa gabut nya seseorang disebabkan oleh dosa yang kita lakukan di awal hari(baca : pagi hari) ataupun mungkin di hari-hari sebelumnya yaitu kelalaian kita dalam hal ibadah kepada Allah Swt. Kalau gua pikir, ada benar nya juga karena gua pun pernah merasakan bedanya suasana hati dan semangat gua antara gua sholat subuh berjamaah dengan kesiangan dalam sholat subuh. Lebih afdol lagi kalo baca Qur'an tiap pagi buat awalin aktivitas. Ini yang gua dapet disaat gua masih SMA yang ada jadwal tadarus Qur'an tiap pagi sebelum jadwal pelajaran dimulai. Coba deh kita intropeksi diri kembali dan flashback lagi aktivitas apa yang bisa bikin kita tenang di pagi hari. Kebiasaan kayak gitu mulai luntur saat gua udah memasuki fase kuliah. Saat kuliah, gua jarang yang namanya ngawalin pagi, jam pertama dengan baca Qur'an mungkin karena gua masih malu-malu di dalam kelas yang notabene nya belum memiliki kebiasaan kayak gitu. 

Lambat laun gua jadi meninggalkan kebiasaan baca Qur'an tiap pagi. Betul aja, suasana hati yang biasanya tenang di tiap pagi berubah menjadi kegelisahan yang kadang menghantui gua. Ditambah saat gua kuliah, gua sering duduk di bangku paling belakang, jarang yang namanya duduk di depan hehe. Berbeda dengan kebiasaan gua saat SMA dimana gua selalu duduk paling depan(anti belakang-belakang club). Mungkin mentemen pembaca ada yang punya pengalaman sama dengan gua dulu. Awal perubahan kebiasaan gua ini masih gua rasakan biasa-biasa aja, tapi seiring berjalannya waktu sampe gua semester 5 kuliah, gua jadi malu yang namanya duduk di bangku paling depan. Aneh rasanya, gua terasa asing di kelas karena memang kurang aktif juga sih di kelas. Yaa paling-paling gua hanya fokus mendengarkan dosen saat memberikan materi nya dan jarang memberikan pertannyaan ke dosen jika ada materi yang gua gak paham. 

Kembali ke konteks semangat dalam diri, gua merasakan adanya penurunan yang drastis antara semangat belajar saat SMA dan Kuliah. Namun, Alhamdulillah gua dikelilingi lingkaran orang-orang baik yang kayaknya sih punya visi yang sama dengan gua yaitu selalu berupaya bikin seneng orang lain dengan kebaikan yang kita miliki. Kebanyakan temen-temen selingkaran gua satu jurusan walaupun ada beberapa orang yang berbeda jurusan. Kalau gua gak ketemu mereka gua gatau jadi apa sekarang dan mungkin gua bisa jadi orang yang tiap hari cuma bisa stres hehe. Maka dari itu, gua harus melawan yang namanya kebiasaan males gua. Minimal gua harus banyak-banyak bermanfaat buat orang lain di masa perkuliahan ini tapi terkadang gua mengesampinkan diri gua sendiri. 

Di semester 2 kuliah, gua masuk kelompok liqo di fakultas. Awalnya gua gaada niatan untuk liqo-liqo lagi di kampus tapi nyatanya seperti ada magnet yang menarik gua untuk gabung kembali di liqo fakultas. Kelompok liqo gua pun sama dengan kelompok main gua di fakultas, itu-itu aja yaa hehe tapi yaa mungkin Allah Swt sengaja mengumpulkan gua dengan orang-orang tersebut yang di atas gua bilang kalau mereka punya visi yang sama dengan gua. Tanpa menyebutkan nama-nama nya, mereka yang gua kenal sampe sekarang sebagian jadi panutan gua dalam menyebarkan kebermanfaatan walaupun tiap orang pasti memiliki kekurangannya masing-masing. Gua jadi punya semangat kembali dalam diri gua maupun dalam menyemangati orang lain ditambah gua diberikan mentor dalam liqo yang banyak pengalamannya di fakultas maupun UI dan super pinter dalam menjaga semangat dan memanajemen aktivitas yang dia lalui tiap harinya. Gua banyak belajar dari mentor gua yang satu ini dan temen-temen liqo sekaligus temen main

Bersambung...

0 comments:

Post a Comment